Banyumas|BARESKRIMNEWS.com– Dugaan keterlibatan beberapa oknum wartawan sebagai kaki tangan mafia solar di Kabupaten Banyumas semakin mencuat. Sejumlah pimpinan redaksi media yang turun langsung ke lapangan telah mengantongi bukti-bukti terkait praktik ini yang terjadi pada Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 13.00 WIB di SPBU 44.531.36.
Minggu (9/3/2025), Kabid Perencanaan SDM IWO Indonesia memberikan tanggapan tegas terkait kasus ini. "Ini sudah melanggar kode etik jurnalistik. Para pimpinan redaksi harus segera mengambil tindakan terhadap anggotanya," ujarnya.
Tak hanya itu, seorang pimpinan redaksi yang turut melakukan pemantauan di lapangan mengungkapkan bahwa terdapat indikasi kuat keterlibatan oknum wartawan dalam aktivitas mafia solar. Ia menyebut, seorang wartawan dari media Buser SKM bahkan sempat menelepon melalui WhatsApp dan mengatakan, "Mas, kalau segitu nggak mampu…," yang diduga merujuk pada kesepakatan tertentu terkait distribusi solar ilegal.
Lebih mencurigakan lagi, seorang oknum aparat penegak hukum (APH) yang disebut sebagai Kanit diduga membiarkan praktik tersebut. "Biarkan saja, Mas," ujar oknum tersebut dalam percakapan yang dikutip.
Dugaan adanya pembiaran ini semakin memperkuat indikasi bahwa mafia solar di Banyumas beroperasi dengan jaringan luas, termasuk kemungkinan keterlibatan oknum aparat. Oleh karena itu, Kapolres Banyumas didesak untuk segera bertindak tegas dan menyelidiki keterlibatan pihak-pihak yang dicurigai dalam jaringan mafia solar ini.
Sejumlah pimpinan redaksi media juga berencana mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk dilaporkan ke Dewan Pers dan Mabes Polri guna mengungkap kasus ini lebih lanjut.(Tim/Red)