SALATIGA, BRN - Lembaga Cegah Korupsi Indonesia Jawa Tengah menyoroti proyek rehabilitasi saluran drainase di Jalan Kalinyamat, Kutowinangun Kidul, Salatiga, yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 297 juta. Proyek ini dinilai dikerjakan asal-asalan dan tidak memenuhi standar spesifikasi yang ditetapkan.
Anto Yuli Wijaya, Kepala Bidang Koordinasi Investigasi, menyampaikan bahwa pengerjaan proyek tersebut terlihat tidak rapi dan terkesan asal-asalan. Salah satu temuan yang menjadi sorotan adalah tidak adanya lantai kerja pada pemasangan komponen drainase.
“U ditch hanya diletakkan begitu saja, tanpa ada lantai kerja di bagian bawahnya,” ungkap Anto kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).
Selain masalah kualitas pengerjaan, Anto juga mengungkapkan bahwa beberapa pekerja di proyek tersebut tidak menggunakan alat pelindung diri sesuai standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta tidak didaftarkan pada BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
“Ada beberapa pekerja yang tidak menggunakan atribut K3, dan tidak semua terdaftar di BPJS,” tambahnya.
Lebih lanjut, Anto menyayangkan absennya konsultan pengawas di lokasi proyek saat timnya melakukan pengecekan. Ia berharap agar dinas terkait segera meninjau ulang proyek tersebut dan meningkatkan pengawasan. “Kami akan bersurat resmi dan berharap ada tindakan tegas. Bagaimana kinerja dinas terkait jika proyek seperti ini tidak diawasi dengan baik?” pungkasnya.(Samsul)